Sabtu, Oktober 13, 2012

ayooo hapal ngelotok kering

case control
keuntungan: risk faktor bersamaan, murah, loistik cepat dan mudah, rare disease mudah
kerugian: sulit mencari kelompok kontrol, bias risk faktor

cross sectional:
keuntungan: outcome bersamaan, studi awal kohort, waktu singkat biaya murah
kelemahan: tidak ada sebab akibat, tidak ada angka insiden, tidak tahu mana yang duluan

kohort: outcome bersamaan, uncommon risk faktor, angka insiden, bias seleksi minimal
kelemahan: bias outcome, waktu lama tidak bermanfaat, mahal

eksperimenal: ada sebab akibat, kekuatan random, bias dan confounder, outcome bersamaan
kelemahan: etika, mahal, secara logistik sulit, waktu lama karena hati hati

dr theooooo

eksperimental
keuntungan: mengetahui sebab akibat, outcome dipelajari bersamaan, kekuatan pada randomansi dan pengaturan bias dan confounder,
kelemahan: masalah etika, secara logistik sulit dilakukan, mahal, dan waktu lama karena hati-hati

cross sectional
keuntungan: outcome dipelajari bersamaan, studi awal kohort, waktunya singkat biaya murah
kelemahan: tidak tahu angka insiden, tidak tahu mana yang lebih dlu, tidak menunjukkan sebab akibat

kohort:
kelemahan: bias data outcome, waktu lama sering tidak bermanfaat dan mahal
keuntungan: outcome diamati bersamaan, angka insiden, uncommon risk faktor terlihat, bias seleksi minimal

case series
kelemahan: sulit mencari kelompok kontrol, bias data risk faktor
keuntungan: murah, risk faktor diamati bersamaan, secara logistik cepat dan mudah, rare disease lebih mudah

jenis penelitian dr. Theodorus

jenis penelitian yaitu: 1. experimental, oobservasi dan analitik
eksperimental dibedakan:
-pure: merupakan jenis penelitian dengan in vivo( mengujikan dengan hewan) dan in vitro ( diuji di laboratorium). biasanya digunakan untuk menialai keefektifan seuatu obat dan untuk menegtahui dosis letal suatu obat yang diujicobakan telebih dahulu dengan hewan
-quassy: biasanya field research. merupakan penelitian untuk mengetahui efektifitas suatu penyuluhan, program kesehatan masyarakan dan lain sebagainya
- clinical trial: untuk membanding jenis obat yang satu dengan yang lainnya dengan gold standdard.  didalam menemukan obat baru harus melewati 4 fase yaitu:1. diujikan kepada orang sehat untuk menegtahui efek samping, 2, dilakukan diorang sakit untuk mengetahui dosis letal, 3. dilakukan dengan plasebo dan lauching obat, 4. post maketing survialence
didalam penelitian drop out tidak boleh lebih dari 20%

bentuk penelitian eksperimental yaitu:
paralel: pada kasus yang cuku banyak, tidak selalu matching
cross over: pada kasus yang jarnag, mathing
add on menambahkan obat lain dalam protab pengobatan

keuntungan dan kelemahan penelitian eksperimental:
keuntungan: dapat mengetahui sebab akibat, kekuatan pada randomansi, multiple outcome dapat diamati secara bersamaan, dapat mengontrol bias dan confounder.
kelemahan: masalah etika, secara logistik sulit dilakukan, memerlukan waktu yang lama karena harusw berhati hati, mahaaaaaal

penelitian observasional terdiri dari: case report, case series, define daily dose, diagnose test, analysis secular trend.
case report melaporkan 1 kasus penyakit yang jarang, studi awal sebab akibat, predictable
case series: penelitian terhadap beberapa enyakit dalam bebarapa periode tertentu( sebab akibat lebih jelas)
analysis secular trends: mengetahui trends faktor resiko dan outcome dalam waktu tertentu atau daerah tertentu, vital statistik, studi ekologi, memerlukan pembuktian yang cepat,
defned daily doses: mengetahui penggunaan obat di masyarakat luas atau di rumah sakit untuk mengetahui angka kejadian penyakit yang diebabkan oleh obat tertentu.
diagnostic tes: untuk mencari alak pemeriksa yang lebih sensitif, lebih mudah digunkakan, minimal sensitifnya saa dengan alat sebelumnya, bila perklu lebih murah dan tidak menimbulkan efek samping bagi pasien. sensitif: positif untuk yang benar sakit, spesifik: negatif untuk yang benar sehat.


analitik: cross sectional, cohort studi dan case control
cross sectional: prevalensinya kasus lama dan kasus baru, insidennya: kasus lama saja atua kasus baru saja. bisanya dilakukan survcy, risk fakto dan outcome bersamaan, analitik dan deskriptif, data dari lab, wawancara, dll

kelemahan: sulit menetukan sebab akibat, tidak mengetahui angka insiden, tidak dapat mengetahui mana yang lebih dahulu( risk faktor atau  outcome)
keuntungan: outcome dapat dipelajari bersamaan, waktu singkat dan mudah, merupakan srudi awal kohort


kohort study: dapat retrospektif atau prospektif, dimulai dari faktor resiko untuk mngethaui outcome.

kelemahan: bias daata outcome, mahal, waktu lama namun sering tidak bermanfaat
keuntungan: outcome dapat dipelajari bersaan, uncommon faktor resiko dapat terlihat, bias seleksi minimal, daapat melihat angka insiden

case control: pada penyakit yang jarang, retrospektif, dimulai dari penyakit untuk menemukan risk faktor,
kelemahan: sulit mencari kelompok kontrol, bias data risk faktor
keuntungan: risk faktor dapat diamati bersamaan, secara logistik lebih mudah, rare disease lebbih mudah dan muraaaah.


semoga happaaaaal








Komunikasi efektif dr. mutiara budi

objekktif: apa yang ingin disampaikan dan bagaiman cara terbaik untuk menyampaikannya
mengembangkan strategi dalam mempengaruhi dan membangun relasi dengan masyarakt luas

komunkasi merupakan proses bertukar informasi : dimana informasi dapat berupa: suara, kata, dan bahasa tubuh ( masing2 55%, 7%, dan 38%)

dapat dikembangkan melalui: knowledge, reflecctioon, practice dan feedback

dalam berorganisasi baisanya 75 interersonal communication.

pesan terdiri dari: content, context dan treatment
conten: isi dari apa yang ingin kita sampaikan
konteks: penyesesuai apa yang akan disampaikan dengan audience. misal dengan ahli berarti harus ditambahi banyak detail, tapi kalo samo uong biaso yooo jangan terlalu banyak materi :D
treatment: isi diberikan perlakuan misal disusun runtut dll

sebagai pengirim pesan ada 6 variabel yang harrus diperhatikan:
-kemampuan komunikasi: cara mendengar, mengucap, menulis dll
-level pengetahuan pengirim: jika menguasai apa yang akan disampaikan maka akan percaya dri
-kebudayaan pengirim: dalam hal ini terdapat 3 postur: linear communication( orang ini berbicara dengan disusun sistematis saja), circular( orangnya menyampaikansecara luas dengan dialog dan bercerita), spiral( orang yang menyampaikan dari materi yang luas kemudian yang ke detail.. akuuuuuuu :p )
-posisi sosial: jika seseorang dianggap bernilai dalam suatu tim maka akan dengan senang hati didengarkan anggota lainnya
-feedback yang diterima oleh pengirim: feedback sangat diperlukan untuk mengetahu penerima pesan mengerti atau tidak
-attitude: dalam berbicara harus disesuaikan sikap kita


channel terdiri dari:
-sensory : 5 panca indera: suara, sentuhan dll
-institutional: printed material, tatap muka, media elektronik.


Receiver: harus memperhatikan 6 variabel seperti engirim tetapi ditambah dengan terpercaya atau tidak apa yang disampaikan oleh pengirim

tujuan komunikasi: bukan suapaya pendengar ssetuju atas apa yang kita katakan tapi supaya pendengar/ penerima inforamasi mengerti secara akurat

dalam menerima pesan melaui:
attention: perhatian, bagaimana receiver menerima informasi
comprehension: pemahaman, bahaimana receiver memahi pesan, menerima atau menolaknya.

pada setiap step komunikasi biasanya terjadi 40-60% less of meaning

bebarapa sumber kebisingan/ hambatan:
-bahasa: pemilihan kata dan simbol terhdap femnomena
-pembelaan diri, persepsi yang menyimpangg, rasa bersalah
- salah membaca bahsa tubuh, intonasi, dan bentuk komunikasi non verbal lainnya
- penyampaian yang bising
- pendengaran selektif dan pengabaian isyarat non verbal
-perebutan kekuasaan
-asumsi yang dipenuhi sendiri
-bahasa yang berbeda tngkat makna
-ragu ragu untuk berterus terang
- asumsi sebagai erasaan yang sama
-sumber yang tidak terpercaya dan penerjemahan yang salah
-persepsi bias
-hubungan interpersonal
-perbedaan kebudayaan

didalam berkomunikasi 90% didapat dari non verbal

jika apa yang dikatakan berbeda dengan bahasa tubuh yang diperlihatkan biasanya pendengar lebih memilih memperhatikan bahsa tubuh

non verbal dibedakan menjadi 4
-visual: bahasa tubuh
-tactile: sentuhan, contohnya berjabat tangan, peluk, cium, menepuk bahu dll
-vocal: intonasi suara
-use of time: menggunakan waktu yang tepat dalam berkomunikasi

untuk nmengebangkan kemampuan mendengar: terbuka dan berempati, pahasi sebelum menilai, teknik memahami dengan bertanya dan meminta mengulang, mebggerakkan badan, tanyakan dngan detail, parafrasekan untuk lebih mengerti, respo terhadap apa yang disampaikan, lihat juga isyarat nn verbal yang diperlihatkan, tayakan keada orang lain mengenai pendapatnya, spesifik, bertanya dalam hati

10 cara mengembangkan ke3mampuan komunikasi:
-kembangkan suara
-pelan dan jangan tergesa gesa
- animasikan suara, jangan sampai monoton
-katakan dengan jelas dan jangan berguman
-pronounce dengan benar
-gunakan pilihan kata yang benar
-lakukan kontak mata T zone
-bahasa tubuh
-kata, bahasa tubuh, ekspresi harus matching

















Problem Based learning

masalah profesi kedokteran: kurang komunikasi, tidak komprehensif, tidak berempati kepada pasien, tidak menerapka clinical reasoning
WHO 1996 5 stars doctor: care provider, decision maker, communicator, community leader, manager.

menurut konsil kedokteran indonesia:
7 area kompetensi yaitu: mampu berkomnukasi efektif, memiliki landasan ilmiah ilmu kedokteran, memiliki keterampilan klinis, mampu mengelola permasalhan kedokteran, mampu mengelola informasi secara kritis, mawas diri dan mengembangkan diri, memiliki etika, moral, medikolegal dan memerhatikan keselamatan pasien.

kompeten ialah suatu tindakan cerdas dan bertanggung jawab yang dimilikin seseorang sebaga syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam bidang tertentu

bidang ilmu kedokteran
luas dan mendalam: memerlukan spesialisassi, dapat menentukan priorotas, mengetahui apa yang dibutuhkan, mengetahui kemampuan, mencapai kompetensi standar

terus berkembang: perlu untuk mengupdate ilmu, mawas diri dan mengembangkan diri, kritis terhadap informasi yang didapatkan

merupakan kombinasi ilmu dan seni: setiap dokter memiliki cara sendiri dalam melakukan treatment, namun tetap harus memperhatikan etika, moral dan standar rofesi

makna PBL:
eeng: mahasiswa belajar cara belajar
wood: pemicu bagi mahasiswa untuk belajar dan menentukan sendiri apa yang ingin dipelajari

maanfaat PBL: sportivitas, berlatih menjadi manager, berfikir kritis, penalaran klinis, adult learning, terbisa menelusur pustaka, bekerjasama dalam tim, komunikasi etis,

langkah dalam tutorial: (1) klarifikasi istilah, identifikasi masalah, analisis masalah, restruukturisasi masalah dan kerangka sistematis, menenntukan topik pembelajaran (2)beajar mandiri (3) berbagi nengetahuan evaluasi dan menentukan toik yang perlu dipelajari lagi (4) belajra mandiri untuk persiapan plena dan membuat laporan hasil tutorial (5) pleno

Masalah adalah kesenjangan antara kenyataan ( observe) degan harapan (expected)
dalam menentukan priorotas masalah: 1. yang paling berbahaya 2. yang dapat menyebabkan masalah lain 3 yang paling menggangu pasien

slide Problem Based Learning dr. Irfan